Wednesday, December 31, 2008

Asyiknya Rame-rame..

Bulan ini Desember, mungkin tepat sekitar 3 tahun aku berhenti merokok... (ha ha pake peringatan segala...)
Sebelum ini aku sendiri termasuk jenis perokok berat, walaupun mulai bener2 jadi penhisap nikotin juga relatif belum lama... baru sekitar pertengahan 2000.. gara2 patah hati wktu itu... (haysyah... cemen kali...ha ha). Jadi kali dihitung dr 2000 ke 2006 cuma sekitar 6 tahun jadi pengisap nikotin, tar dkk, jadi masih ga ada apa2nya dibanding Zainal, Herwan, and Rendra (ya ga bro...?).
Experimen untuk berhenti merokok waktu dimulai ketika desember 2006 lalu aku kena sakit Flu, para smoker tahu pasti kalo pas lagi flu gini paling ga enak adlh ngisep tembakau... ga enak banget rasanya dipangkal tenggorokan...
Jadilah ku jadikan momen ini sebagai Tonggak Order baru..., kurapalakan niat dalam hati untuk berhenti merokok mumupung lagi ga enak nyedot nikotin.. Banyak juga komen dr temen2 disini anggota smoker, "Ah paling2 juga cuman kuat sebulan, dulu aku juga udah mencoba berunglang kali tapi sebulan setelah itu ya balik jd perokok lagi...." komentar Pak To' sesama penghisap Gudang Garam. "Eh yang bener Loe berhenti ngerokok?" komen Om Kokoh denagn logat betawinya yg kental... ha ha and masih banyak lg komen waktu itu. Memang terasa berat kala itu untuk menghentikan habit yg satu ini, sekitar bulan Maret berikutnya aku br menyatakan kalo aku udah ga punya nafsu lagi untuk merokok....
Salah satu hal yg paling berat and merasa ga lengkap wkt itu adlh "kewajiban" merokok sehabis makan. Untuk men-Skip "kegiatan" ini dulu ketika habis makan siang dikantin, aku langsung menuju mushola untuk sholat dhuhur.. hanya untuk menghindari aroma asap rokok, atao menhondari ajakan kawan sesama perokok dismoking area sambil nyodorin bungkus rokoknya... and finally bisa juga menghapus memory untuk merokok...,padahal sebelumnya aku sendiri adlh pecandu Gudang Garam (di Batam jarang sekali ada yg mau ngisep rokok satu ini, rata2 disini pecinta A-mild...baik tua ato muda)
Di perusahaanku sendiri, pecandu Gudang garam sendiri ga sampai 10 orang... Sebenranya waktu di Jogja rokok lain yg aku senengin adl dJarum Super, cuma disini senasib dengan Gudang Garam bahakan lebih parah:), Jarum Super sangat jarang ditemui di toko2 mungkin karena minimnya penggemar kali ya..., Lain kalo di Jawa umumnya banyak pecinta rokok sau ini... Jadi penghisap Gudang Garam membuat mati rasa ke rokok lain kala itu, karena kebiasa ngisep rokok berat jadi kalo ngisep rokok jenis mild seperti ga ada rasanya... kayak ngisep angin doang.... Paling banter rokok laen yg masih bisa masuk ya dJarum ato sekalian Dji Sam Su..

Perokok di tempatku kerja, pada jam kerja cuma dpat kesempatan untuk ngisep nikotin pada pagi sebelum masuk kerja jam 7.50 Am, terus break pagi jam 10Am (10 menit), terus jam makan siang, terus jam 3pm (5 menit, disini harus berlari2 ngejar wktu ke tempat smoking area.. karena cuma 5 menit sering ga habis sebatang). SAngat sering aksi militanku waktu itu, saking ga sabar nunggu jam2 tersebut kadang sekitar jam 9Am, ato jam 2pm.. aku ngilang dr meja kerja pergi ke toilet (pilih yg di lot ujung) ha ha... emang bener kata nenek moyang, ngerokok paling enak itu ya sambil jongkok ditoliet... segala inspirasi dapet...haysyah....
Adalagi cerita kakakku dirumah, kisah sukses orang2 yg berhenti merokok, setelah lebih dr 20 thn jadi penghisap djarum Super (dia mulai merokok wkt masih SMP dan br berhenti di usia 35 th), berhenti merokok setlah dapat istri.., yah ternyata takut istri juga ha ha...

Dalam kacamata seorang pengamat sosial, saya kutip berikut: Persoalan rokok adalah persoalan yang kompleks. Disejumlah negara rokok adalah gaya hidup. Gaya hidup yang selalu diperbarui citranya dan ditawarkan dengan sangat gencar. Demikian pula, iklan promosi rokok selalu mengusung gaya hidup sebagai alasan untuk merokok karena mereka tahu konsumen muda dapat terpikat dengan proposisi ini. Konsumen muda merupakan pangsa pasar yang paling menggiurkan: jumlahnya besar, emosinya labil sehingga mudah dipengaruhi, dan umur harapan hidupnya (kalau ia tidak meninggal awal) cukup panjang untuk terus merokok serta menghasilkan uang bagi pabrik rokok. Rokok adalah industri yang mengerikan. Seorang CEO perusahaan rokok internasional, ketika ditanya wartawan mengapa ia tidak merokok mengatakan: Tugas saya hanya menjual rokok! (Merza gamal, Pengkaji Sosial Ekonomi Islami/ Motivator Anti Rokok)

Dan untuk hal ini pemerintah dan LSM2 anti rokok juga para bpk dan ibu guru disekolah saya kira tak jemu melakukan upaya2 untuk menghentikan ato mencegah bagi yg belum sempat merokok, lebih sering dengan ancaman bahaya kesehatan yg akan timbul oleh akibat merokok. Tapi ga tahu seberapa effektif model kampanye ini. Saya sendiri berdasarkan pengalaman, saya merokok waktu itu bukan karena saya tidak tahu bahaya merokok, karena saya pun sadar sepenuhnya tentang kandungan kimia rokok yg wkt itu pernah saya baca: bahwasannya dalam sebatang rokok terdapat sekitar 4000 bahan kimia aktif yg siap mengerogoti tubuh kita... tapi yah lewat juga.... Dan jujur saja saya berhenti merokok bukan karena takut akan bahaya itu, tp cuma dr keinginan pribadi untuk berhenti merokok dengan memanfaatkan sakit FLu.., sama juga dengan kakak saya tadi dimana dia berhentimerokok bukan karena takut dengan ancaman kesehatan tetapi lebih takut karena ancaman istri..!! Yah daripada ga bisa tidur bareng ma istri ya mending berhenti ngerokok...

Mas ZAinal, Herwan, Rendra... gimana? udah dapat ultimatum dari istri belum...? I know you are all a good smooker...
masih ingat kampanye mereka mas Zainal dulu ketika ngajakin para perokok pasif di DjN, "Ayo... Indahnya Kebersamaan..." dan Asyiknya Rem-rame.. korbanya Mas Didik... ha ha...benernya nyesel juga dulu, ketika masih aktif naik gunung eh malah ga doyan ngerokok . Kalo yg perokok angin2an...gimana nih kabarnya masih jadi pecinta nikotinkah? kang Wawan, Amin, Tuko, Joko...Didik.. setahuku kawan yg 3 terakhir ini berhenti waktu itu..., kalo kang Tuko kayak residivis.. on and off... kadang ngerokok... kadang berhenti lama .. terus ngerokok lagi...

Quoted by Agus Pras.. (ga ada hubungannya dengan kampanye anti rokok lho)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

The iRreVersible : Don't let your voice echoes only in your backyard. "In matters of style, swim with the current; in matters of principles, stand like a rock."